Aneh, Wanita Ini Jadikan Manekin Sebagai Pengganti Suami dan Anaknya
http://memekee.blogspot.com/2014/03/aneh-wanita-ini-jadikan-manekin-sebagai.html?m=0
SOBATMUDA.COM - Apa yang dilakukan oleh seorang seniman wanita bernama Suzanne Heintz ini benar-benar tidak biasa. Direktur Starz Entertainment Group di Englewood, Colorado, Amerika Serikat ini menjadikan dua buah manekin sebagai keluarganya dan tinggal bersama mereka selama 14 tahun terakhir. Sebuah manekin laki-laki yang diberi nama Chauncey sebagai suaminya dan dan manekin perempuan bernama Mary Margaret sebagai anaknya. Ia bahkan selalu membawa keluarga bahagianya tersebut saat berkeliling di seluruh Amerika Serikat dan dunia selama bertahun-tahun.
Sebelum memutuskan membentuk keluarga dengan dua manekin kesayangannya itu, Suzanne mengaku lelah karena selalu diberi pertanyaan pertanyaan tentang 'Kapan kau menikah?', terutama dari sang ibu. "Tak ada pria yang sempurna," kata sang ibu padanya 15 tahun lalu, seperti dilansir Oddity Central. "Mudah kok menikah, kau hanya harus memilih seseorang," rayu ibunya. Dan setiap kali itu juga Suzanne selalu menjawab, "Bu, tak semudah itu. Aku tak bisa keluar, membeli keluarga, dan mewujudkannya."
Siapa sangka pada akhirnya Suzanne ternyata benar-benar membeli keluarga untuk dirinya. Saat melewati sebuah toko ritel yang bangkrut, Suzanne dibuat terkesima saat melihat jajaran manekin. Tiba-tiba saja sebuah ide melintas dalam pikirannya. "Aku bisa membeli keluarga!". Kemudian, ia memulai hubungan asmara imajiner dengan si tampan Chauncey. Suzanne lalu rajin mengambil gambar bersama para manekinnya. "Mereka hanya manekin, cangkang dengan lapisan mengkilat, tak ada apapun di dalamnya. Namun, kami melakukan hal-hal yang biasa dilakukan sebuah keluarga, mengabadikannya dalam foto."
Bagi Suzanne apa yang dilakukannya itu dianggap sebagai bagian dari pemberontakannya pada adat dan pendapat orang bahwa perempuan harus menikah agar bahagia. Dalam setiap foto yang diambilnya bersama keluarga kecilnya ini, wajah Suzanne selalu tampak sangat bahagia. "Jika melewati hidup tanpa kotak berisi cincin dan kereta bayi, pastilah, sesuai anggapan orang, aku kehilangan kesempatan memiliki album foto bahagia, tapi bukan itu intinya," kata dia. "Saat mengambil foto, orang lain akan menghentikan langkah mereka dan bertanya, 'Mengapa kau melakukannya'. Mereka, saat itu, sebenarnya juga mulai mengerti tentang tujuan dari apa yang ku lakukan."
Menurut Suzanne mengatakan bahwa tujuan dari proyek yang sedang ia lakukan sebenarnya memeiliki arti yang dalam yaitu ia ingin mengingatkan orang bahwa di dunia ini tidak hanya ada sebuah impian. Bahwa tak ada manusia yang harus hidup mengikuti apa yang didikte orang dan prasangka masyarakat. "Ya, memang, aku seorang perempuan dewasa yang main rumah-rumahan," ungkap Suzanne. "Tapi untuk sebuah alasan yang sangat baik. Bahwa aku memiliki hak untuk memutuskan hidupku sendiri. Pun dengan semua perempuan!"
Namun, mengambil semua foto itu bukan perkara mudah. "Bepergian dengan keluarga yang manusia saja sulit, apalagi dengan yang 'lumpuh dan telanjang. Sebuah penyiksaan singkat. Tapi aku ingin melakukannya. Seni memang bukan hal mudah, itu yang membuat sebuah karya menjadi layak diperhatikan.". Ia mengaku mendapatkan reaksi beragam dari orang-orang, terutama saat ia mencoba melibatkan orang lain dalam fotonya. "Aku membutuhkan orang lain untuk membentuk karakter dan konteks foto," kata dia. "Ada yang senang, terkejut, bahkan tak bisa berhenti tertawa." Beberapa orang bahkan langsung berbalik dan menjauh.
Lalu, bagaimana dengan kehidupan nyata Suzanne? Ternyata ia sangat normal. "Aku selalu punya pacar dalam hidupku," kata dia. Meski demikian menurut Suzanne tak ada satupu dari pacar-pacarnya yang dahulu yang menurutnya tepat untuk diajak menikah. Meski belum menemukan pasangan untuk menikah, ia ternyata berniat untu memperbaharui janjinya dengan Chauncey pada bulan Juni nanti dengan bantuan dari perencana pernikahan. Ada band, banyak makanan dan tentunya tamu, dimana setengah tamunya adalah manekin.
Sumber:
Jangan Lupa Gabung di Facebook dan Tweeter Sobat Muda yah!
Wanita ini Jadikan Manekin Sebagai Suami Dan Anaknya |
Siapa sangka pada akhirnya Suzanne ternyata benar-benar membeli keluarga untuk dirinya. Saat melewati sebuah toko ritel yang bangkrut, Suzanne dibuat terkesima saat melihat jajaran manekin. Tiba-tiba saja sebuah ide melintas dalam pikirannya. "Aku bisa membeli keluarga!". Kemudian, ia memulai hubungan asmara imajiner dengan si tampan Chauncey. Suzanne lalu rajin mengambil gambar bersama para manekinnya. "Mereka hanya manekin, cangkang dengan lapisan mengkilat, tak ada apapun di dalamnya. Namun, kami melakukan hal-hal yang biasa dilakukan sebuah keluarga, mengabadikannya dalam foto."
Bagi Suzanne apa yang dilakukannya itu dianggap sebagai bagian dari pemberontakannya pada adat dan pendapat orang bahwa perempuan harus menikah agar bahagia. Dalam setiap foto yang diambilnya bersama keluarga kecilnya ini, wajah Suzanne selalu tampak sangat bahagia. "Jika melewati hidup tanpa kotak berisi cincin dan kereta bayi, pastilah, sesuai anggapan orang, aku kehilangan kesempatan memiliki album foto bahagia, tapi bukan itu intinya," kata dia. "Saat mengambil foto, orang lain akan menghentikan langkah mereka dan bertanya, 'Mengapa kau melakukannya'. Mereka, saat itu, sebenarnya juga mulai mengerti tentang tujuan dari apa yang ku lakukan."
Menurut Suzanne mengatakan bahwa tujuan dari proyek yang sedang ia lakukan sebenarnya memeiliki arti yang dalam yaitu ia ingin mengingatkan orang bahwa di dunia ini tidak hanya ada sebuah impian. Bahwa tak ada manusia yang harus hidup mengikuti apa yang didikte orang dan prasangka masyarakat. "Ya, memang, aku seorang perempuan dewasa yang main rumah-rumahan," ungkap Suzanne. "Tapi untuk sebuah alasan yang sangat baik. Bahwa aku memiliki hak untuk memutuskan hidupku sendiri. Pun dengan semua perempuan!"
Namun, mengambil semua foto itu bukan perkara mudah. "Bepergian dengan keluarga yang manusia saja sulit, apalagi dengan yang 'lumpuh dan telanjang. Sebuah penyiksaan singkat. Tapi aku ingin melakukannya. Seni memang bukan hal mudah, itu yang membuat sebuah karya menjadi layak diperhatikan.". Ia mengaku mendapatkan reaksi beragam dari orang-orang, terutama saat ia mencoba melibatkan orang lain dalam fotonya. "Aku membutuhkan orang lain untuk membentuk karakter dan konteks foto," kata dia. "Ada yang senang, terkejut, bahkan tak bisa berhenti tertawa." Beberapa orang bahkan langsung berbalik dan menjauh.
Lalu, bagaimana dengan kehidupan nyata Suzanne? Ternyata ia sangat normal. "Aku selalu punya pacar dalam hidupku," kata dia. Meski demikian menurut Suzanne tak ada satupu dari pacar-pacarnya yang dahulu yang menurutnya tepat untuk diajak menikah. Meski belum menemukan pasangan untuk menikah, ia ternyata berniat untu memperbaharui janjinya dengan Chauncey pada bulan Juni nanti dengan bantuan dari perencana pernikahan. Ada band, banyak makanan dan tentunya tamu, dimana setengah tamunya adalah manekin.
Sumber: