Arsene Wenger: Taktik Pemain Bayern Licik
http://memekee.blogspot.com/2014/02/arsene-wenger-taktik-pemain-bayern-licik.html?m=0
Arsene Wenger: Taktik Pemain Bayern Licik - Kemenangan 2:0 Bayern atas Arsenal di babak perdelapanfinal Liga Champions mendapat reaksi keras dari pelatih Arsene Wenger. Menurutnya, pemain Bayern menjalankan taktik licik.
Klub Inggris Arsenal terancam gagal lolos dari babak 16 besar Liga Champions untuk dua musim berturut-turut, usai kalah pada leg pertama di Emirates Stadium, Rabu (19/02/14).
Skor 0:2 sepertinya sulit diterima oleh pelatih Gunners Arsene Wenger. Ia menuduh para pemain Bayern mempengaruhi wasit Nicola Rizzoli dengan sengaja berpura-pura keseakitan pada setiap kontak yang agak keras dengan para pemainnya.
Kartu merah yang berbuntut panjang
"Upaya" yang membuahkan hasil. Kiper Arsenal Wojciech Szczesny diganjar kartu merah setelah dianggap mengganjal Arjen Robben. Wenger yakin, Robben menipu Rizzoli.
"Robben membesar-besarkan insiden tersebut. Ia cukup berpengalaman untuk memanfaatkannya dan Bayern melakukannya pada setiap kontak dengan pemain Arsenal. Di Premier League, kejadian seperti itu tidak dianggap sebagai foul," demikian Wenger.
Kiper Bayern München Manuel Neuer usai pertandingan juga mempertanyakan kartu merah yang diberikan pada Szczesny. Menurutnya tendangan penalti sudah cukup sebagai hukuman.
Tapi pelatihnya Pep Guardiola punya pendapat berbeda. "Saya melihatnya lagi di televisi. Jika kiper menjegal pemain terakhir, peraturannya adalah penalti dan kartu merah."
Awalnya Bayern tidak mendominasi
Sebelum insiden kartu merah, pertandingan sebenarnya berjalan cukup seru. Bahkan klub asuhan Wenger memiliki beberapa peluang. Termasuk tendangan penalti yang gagal dimanfaatkan oleh Mesut Ozil.
Prediksi akan dominasi Bayern seperti di Bundesliga tidak terlihat saat mereka harus berhadapan dengan 11 pemain Arsenal. Setelah kehilangan kiper, Arsenal kehilangan arah dan hanya berusaha bertahan untuk tidak kebobolan dan mengandalkan serangan balik.
Bayern München akan kembali diunggulkan pada leg ke-dua di München 11 Maret mendatang. Tapi tidak bisa dilupakan, musim lalu Arsenal berhasil menang 2:0 di kandang Bayern. "Kami akan berjuang hingga akhir," tegas Wenger.
Guardiola sendiri untuk pertama kalinya menang di stadion Arsenal sebagai pelatih. Ia tetap menuntut fokus penuh pemainnya. "Di leg ke-dua, jika kami hanya ingin mempertahankan hasil yang ada, semua bisa terjadi. Jadi kami harus berhati-hati."
Leverkusen kalah kelas
Selasa (18/02/14), klub Jerman Bayer Leverkusen dihancurkan 4:0 oleh Paris Saint-Germain di kandang sendiri. Padahal di Bundesliga, Leverkusen masih bertengger di posisi dua klasemen sementara dan dengan demikian menjadi rival utama Bayern München.
Tapi perbedaan kelas tampak jelas saat menghadapi Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan. Pelatih Leverkusen Sami Hyypia mengaku terkejut dengan penampilan buruk anak asuhannya. "Saya perlu mendatangkan psikolog supaya kami bisa bangkit kembali untuk pertandingan berikutnya di Bundesliga. "
Pada leg kedua di Paris 12 Maret mendatang, Leverkusen akan berusaha untuk tidak lagi dihujani gol. Kenangan buruk masih menghantui mereka, saat kalah 7:1 dari Barcelona di babak 16 besar Liga Champions 2012.
Source: www.dw.de
Jangan Lupa Gabung di Facebook dan Tweeter Sobat Muda yah!
Klub Inggris Arsenal terancam gagal lolos dari babak 16 besar Liga Champions untuk dua musim berturut-turut, usai kalah pada leg pertama di Emirates Stadium, Rabu (19/02/14).
Skor 0:2 sepertinya sulit diterima oleh pelatih Gunners Arsene Wenger. Ia menuduh para pemain Bayern mempengaruhi wasit Nicola Rizzoli dengan sengaja berpura-pura keseakitan pada setiap kontak yang agak keras dengan para pemainnya.
Kartu merah yang berbuntut panjang
"Upaya" yang membuahkan hasil. Kiper Arsenal Wojciech Szczesny diganjar kartu merah setelah dianggap mengganjal Arjen Robben. Wenger yakin, Robben menipu Rizzoli.
"Robben membesar-besarkan insiden tersebut. Ia cukup berpengalaman untuk memanfaatkannya dan Bayern melakukannya pada setiap kontak dengan pemain Arsenal. Di Premier League, kejadian seperti itu tidak dianggap sebagai foul," demikian Wenger.
Kiper Bayern München Manuel Neuer usai pertandingan juga mempertanyakan kartu merah yang diberikan pada Szczesny. Menurutnya tendangan penalti sudah cukup sebagai hukuman.
Tapi pelatihnya Pep Guardiola punya pendapat berbeda. "Saya melihatnya lagi di televisi. Jika kiper menjegal pemain terakhir, peraturannya adalah penalti dan kartu merah."
Awalnya Bayern tidak mendominasi
Sebelum insiden kartu merah, pertandingan sebenarnya berjalan cukup seru. Bahkan klub asuhan Wenger memiliki beberapa peluang. Termasuk tendangan penalti yang gagal dimanfaatkan oleh Mesut Ozil.
Prediksi akan dominasi Bayern seperti di Bundesliga tidak terlihat saat mereka harus berhadapan dengan 11 pemain Arsenal. Setelah kehilangan kiper, Arsenal kehilangan arah dan hanya berusaha bertahan untuk tidak kebobolan dan mengandalkan serangan balik.
Bayern München akan kembali diunggulkan pada leg ke-dua di München 11 Maret mendatang. Tapi tidak bisa dilupakan, musim lalu Arsenal berhasil menang 2:0 di kandang Bayern. "Kami akan berjuang hingga akhir," tegas Wenger.
Guardiola sendiri untuk pertama kalinya menang di stadion Arsenal sebagai pelatih. Ia tetap menuntut fokus penuh pemainnya. "Di leg ke-dua, jika kami hanya ingin mempertahankan hasil yang ada, semua bisa terjadi. Jadi kami harus berhati-hati."
Leverkusen kalah kelas
Selasa (18/02/14), klub Jerman Bayer Leverkusen dihancurkan 4:0 oleh Paris Saint-Germain di kandang sendiri. Padahal di Bundesliga, Leverkusen masih bertengger di posisi dua klasemen sementara dan dengan demikian menjadi rival utama Bayern München.
Tapi perbedaan kelas tampak jelas saat menghadapi Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan. Pelatih Leverkusen Sami Hyypia mengaku terkejut dengan penampilan buruk anak asuhannya. "Saya perlu mendatangkan psikolog supaya kami bisa bangkit kembali untuk pertandingan berikutnya di Bundesliga. "
Pada leg kedua di Paris 12 Maret mendatang, Leverkusen akan berusaha untuk tidak lagi dihujani gol. Kenangan buruk masih menghantui mereka, saat kalah 7:1 dari Barcelona di babak 16 besar Liga Champions 2012.
Source: www.dw.de