Waaw! Operasi Plastik Bagian Intim Kini Jadi Trens Orang Australia
http://memekee.blogspot.com/2014/07/blog-post.html?m=0
Sobatmuda.com - Jika Operasi plastik wajah identik dengan orang-orang Korea dan Thailand lantaran tidak puas dengan bentuk wajah aslinya namun berbeda dengan orang Australia yang melakukan operasi plastik bagian intimnya.
Hampir satu dari lima wanita di Australia tertarik untuk menjalani operasi untuk mempercantik organ intimnya. Operasi yang disebut labiaplasty ini dalam beberapa tahun terakhir menjadi tren kaum wanita negeri itu.
Sebuah penelitian menunjukkan kebanyakan wanita mengimpikan memiliki bentuk vagina yang indah, tanpa mempertimbangkan prosedur operasi. Labiaplasty adalah bentuk paling umum dari operasi kelamin, melibatkan pengurangan ukuran labia sehingga tidak menonjol.
Para peneliti di sekolah psikologi di Flinders University, Australia Selatan, yang mensurvei 351 wanita berusia 18-69 tahun dan menemukan 17 persen wanita tertarik untuk melakukan labiaplasty.
Mereka menemukan 13 persen wanita itu menerima komentar negatif dari pasangannya tentang penampilan alat kelaminnya. Sebanyak 19 persen wanita membahas penampilan genital mereka dengan teman-temannya sebelum memutuskan menjalani operasi.
"Penelitian kami adalah yang pertama untuk menguji secara sistematik peran media, pasangan, dan teman-teman pada pertimbangan perempuan untuk menjalani labiaplasty," ujar Gemma Sharp, yang melakukan penelitian itu. "Temuan kami menunjukkan tren mengkhawatirkan tentang ketidakpuasan wanita atas penampilan alat kelamin mereka."
Studi ini menemukan wanita yang memiliki eksposure yang lebih besar untuk gambar alat kelamin perempuan melalui media lebih mungkin untuk tidak puas dengan penampilan alat kelaminnya dan mempertimbangkan operasi. Mereka yang menerima komentar negatif dari pasangan atau penampilan genital didiskusikan dengan teman-temannya juga lebih mungkin menginginkan labiaplasty.
"Studi ini menunjukkan media, mitra romantis, dan teman-teman berpengaruh dalam membentuk persepsi perempuan atas penampilan alat kelaminnya dan keputusan untuk menjalani labiaplasty," kata David Veale, konsultan psikiater di London Selatan yang tak terlibat dalam penelitian. Temuan akan dipresentasikan pada sebuah konferensi di Bristol, Inggris, pekan depan. ( sumber )
Jangan Lupa Gabung di Facebook dan Tweeter Sobat Muda yah!
Hampir satu dari lima wanita di Australia tertarik untuk menjalani operasi untuk mempercantik organ intimnya. Operasi yang disebut labiaplasty ini dalam beberapa tahun terakhir menjadi tren kaum wanita negeri itu.
Sebuah penelitian menunjukkan kebanyakan wanita mengimpikan memiliki bentuk vagina yang indah, tanpa mempertimbangkan prosedur operasi. Labiaplasty adalah bentuk paling umum dari operasi kelamin, melibatkan pengurangan ukuran labia sehingga tidak menonjol.
Para peneliti di sekolah psikologi di Flinders University, Australia Selatan, yang mensurvei 351 wanita berusia 18-69 tahun dan menemukan 17 persen wanita tertarik untuk melakukan labiaplasty.
Mereka menemukan 13 persen wanita itu menerima komentar negatif dari pasangannya tentang penampilan alat kelaminnya. Sebanyak 19 persen wanita membahas penampilan genital mereka dengan teman-temannya sebelum memutuskan menjalani operasi.
"Penelitian kami adalah yang pertama untuk menguji secara sistematik peran media, pasangan, dan teman-teman pada pertimbangan perempuan untuk menjalani labiaplasty," ujar Gemma Sharp, yang melakukan penelitian itu. "Temuan kami menunjukkan tren mengkhawatirkan tentang ketidakpuasan wanita atas penampilan alat kelamin mereka."
Studi ini menemukan wanita yang memiliki eksposure yang lebih besar untuk gambar alat kelamin perempuan melalui media lebih mungkin untuk tidak puas dengan penampilan alat kelaminnya dan mempertimbangkan operasi. Mereka yang menerima komentar negatif dari pasangan atau penampilan genital didiskusikan dengan teman-temannya juga lebih mungkin menginginkan labiaplasty.
"Studi ini menunjukkan media, mitra romantis, dan teman-teman berpengaruh dalam membentuk persepsi perempuan atas penampilan alat kelaminnya dan keputusan untuk menjalani labiaplasty," kata David Veale, konsultan psikiater di London Selatan yang tak terlibat dalam penelitian. Temuan akan dipresentasikan pada sebuah konferensi di Bristol, Inggris, pekan depan. ( sumber )