Unik, Bonus Nilai buat Mahasiswi yang Tak Cukur Ketiak
http://memekee.blogspot.com/2014/07/bonus-nilai-buat-mahasiswi-yang-tak-cukur-bulu-ketiak.html?m=0
SOBATMUDA.COM - Universitas Arizona, atau Arizona State University (ASU) yang terletak di Amerika Serikat memiliki satu peraturan yang cukup unik pada salah satu mata kuliahnya jika dibandingkan dengan universitas yang ada di Amerika Serikat lainnya. Universitas tersebut membuat aturan pada mata kuliahnya kalau mahasiswi akan diberi bonus nilai jika berani melawan norma sosial dengan membiarkan rambut ketiaknya tumbuh selama satu semester.
Mata kuliah yang memiliki peraturan unik itu adalah Studi Gender dan Wanita yang diasuh oleh Professor Breanne Fahs. Ia mengajak mahasiswa perempuan untuk tidak mencukur rambut ketiak dan rambut kakinya selama 10 minggu. Selain itu mereka juga harus menuliskan pengalamannya melalui sebuah jurnal.
Salah satu mahasiswi yang ikut serta dalam mata kuliah itu adalah Stephanie Robinson. Sebelum akhirnya mengikuti aturan dari mata kuliah tersebut, Stephanie sempat menolak aturan tersebut sebanyak dua kali. Setelah menyetujui aturan tersebut, ia mengatakan bahwa ini adalah “pengalaman yang mengubah hidup” dan membuka matanya.
“Banyak teman-temanku yang tidak mau duduk di sebelahku saat mengerjakan tugas dan ibuku khawatir jika aku menikah mengenakan gaun putih dengan memilki bulu ketiak,” tuturnya sepertid dilansir dari Daily Mail, Minggu (6/7/2014). “Aku juga memperhatikan pandangan orang di sekitarku yang merasa jijik dengan bulu ketiakku. Ini membuatku sadar bahwa jika kamu tidak memiliki penampilan seperti umumnya gendermu maka tubuhmu akan jadi pembicaraan.”
Mahasiswi lainnya yang juga mengikuti mata kuliah ini adalah Grace Scale. Selama mengikuti perkuliahan, dirinya kerap mendapatkan reaksi dari teman-teman prianya. “Teman baikku saat itu mengatakan kalau rambut ketiakku menyerupai lumpur yang ada di dasar tempat sampah,” katanya.
Tak hanya untuk mahasiswi, Breanne juga menantang mahasiswa untuk tidak mencukur bulu di tubuhnya mulai dari leher ke bawah. Menurutnya ini cara yang efektif untuk mempelajari tentang norma masyarakat. “Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempelajari norma sosial selain melanggarnya dan melihat reaksi orang-orang,” ujar Breanne.
Sumber: Jadiberita.com
Jangan Lupa Gabung di Facebook dan Tweeter Sobat Muda yah!
Mata kuliah yang memiliki peraturan unik itu adalah Studi Gender dan Wanita yang diasuh oleh Professor Breanne Fahs. Ia mengajak mahasiswa perempuan untuk tidak mencukur rambut ketiak dan rambut kakinya selama 10 minggu. Selain itu mereka juga harus menuliskan pengalamannya melalui sebuah jurnal.
Salah satu mahasiswi yang ikut serta dalam mata kuliah itu adalah Stephanie Robinson. Sebelum akhirnya mengikuti aturan dari mata kuliah tersebut, Stephanie sempat menolak aturan tersebut sebanyak dua kali. Setelah menyetujui aturan tersebut, ia mengatakan bahwa ini adalah “pengalaman yang mengubah hidup” dan membuka matanya.
“Banyak teman-temanku yang tidak mau duduk di sebelahku saat mengerjakan tugas dan ibuku khawatir jika aku menikah mengenakan gaun putih dengan memilki bulu ketiak,” tuturnya sepertid dilansir dari Daily Mail, Minggu (6/7/2014). “Aku juga memperhatikan pandangan orang di sekitarku yang merasa jijik dengan bulu ketiakku. Ini membuatku sadar bahwa jika kamu tidak memiliki penampilan seperti umumnya gendermu maka tubuhmu akan jadi pembicaraan.”
Mahasiswi lainnya yang juga mengikuti mata kuliah ini adalah Grace Scale. Selama mengikuti perkuliahan, dirinya kerap mendapatkan reaksi dari teman-teman prianya. “Teman baikku saat itu mengatakan kalau rambut ketiakku menyerupai lumpur yang ada di dasar tempat sampah,” katanya.
Tak hanya untuk mahasiswi, Breanne juga menantang mahasiswa untuk tidak mencukur bulu di tubuhnya mulai dari leher ke bawah. Menurutnya ini cara yang efektif untuk mempelajari tentang norma masyarakat. “Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempelajari norma sosial selain melanggarnya dan melihat reaksi orang-orang,” ujar Breanne.
Sumber: Jadiberita.com