Waaw! Tarip Artis yang Melacurkan Diri Rp 15 juta - 25 juta Sekali Kencan
http://memekee.blogspot.com/2014/06/waaw-tarip-artis-yang-melacurkan-diri.html
SOBATMUDA.COM - Sejumlah foto model dan artis kelas nasional, ternyata juga melacurkan diri dengan tarif sekali kencan Rp 15 juta - Rp 25 juta.
Seperti yang dilakoni APH, seorang model berusia 25 tahun yang rela melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 15 juta untuk sekali kencan.
Terakhir, foto model kelas nasional asal Surabaya ini, melayani seorang tamu di sebuah hotel bintang empat di Surabaya, Kamis (26/6/2014) malam.
Apes, baru sekitar lima menit bercumbu di dalam kamar, dia digrebek petugas Unit Asusila, Subdit Renakta (remaja anak dan wanita), Ditreskrimum Polda Jatim.
Model seksi yang mengenakan baju warna pink itupun, langsung digelandang ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan, wanita cantik mengaku ini tidak bekerja sendirian. Ada germo yang bertugas mencari pelanggan, yaitu IA alias Andrew (24) asal Surabaya.
Pria kemayu ini, juga foto model sekaligus berprofesi sebagai presenter tivi dan even organiser. "Si perempuan dan germonya tersebut sudah diamankan, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Jumat (27/6/2014).
APH dan Andrew ditangkap di hotel yang sama. Sebab, saat itu Andrew sedang mengantarkan anak buahnya tersebut ke hotel, untuk menemui seorang tamu yang sudah memesannya.
Selain dua model tersebut, dalam penggerebekan ini polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, uang Rp 15,3 juta, dua blackberry, dan sebuah kondom sisa dipakai.
Dalam perkara ini, tersangka Andrew dijerat dengan pasal 2 Jo Pasal 17 UU No 21 tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia. Dia terancam hukum penjara paling singkat tiga tahun dan denda paling sedikit Rp 120 juta.
Selain APH, Andrew mengaku punya banyak stok model dan artis yang bisa dijual. Mereka itu, kebanyakan temannya sesama model. Sedikitnya ada 25 orang model dan artis, yang biasa biasa dipasarkan oleh Andrew ke pria-pria hidung belang.
“Sejauh ini, yang berhasil diungkap petugas baru satu orang. Namun, dalam pemeriksaan memang diketahui bahwa ada banyak perempuan yang biasa dijual oleh tersangka ini. Penyidik masih berupaya menelusuri dan mendalami perkara ini,” sambung Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Heru Purnomo.
Sebanyak 25 model dan artis yang biasa dijual oleh Andrew ini tarifnya beragam. Yang jelas, paling murah adalah Rp 15 juta. Lainnya, ada yang Rp 17 juta, ada Rp 20 juta, dan ada yang Rp 25 juta untuk sekali kencan.
Diketahui, bisnis haram yang dijalankan oleh pria kemayu ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Dan selama itu, dia sudah punya banyak sekali koleksi model untuk bisa dipasarkan.
Pelanggannya pun sudah cukup banyak. Semuanya kelas atas. Sebagian besar, pelanggannya adalah pengusaha.
Dalam menjalankan bisnisnya, Andrew cukup memanfaatkan facebook dan blackberry. Jika ada pelanggan memesan, Andrew cukup berkomunikasi dengan “anak-anaknya” lewat BBM atau telpon.
Kemudian, ditentukan hotel tempat bertemu, dan gadis-gadis cantik itu meluncur menemui si pemesan.
Sedangkan komunikasi dengan pelanggan. Andrew memanfaatkan FB dan BBM untuk menampilkan foto-foto para model yang biasa dijualnya. Lengkap dengan data diri dan profesinya.
Masalah harga, biasanya ditentukan setelah pelanggan memilih model yang hendak dipesannya. Semakin cantik, semakin seksi, dan semakin terkenal si model itu, harganya pun semakin mahal.
Para model itu kebanyakan berdomisili di Jakarta dan Surabaya tetapi berasal dari berbagai daerah. Termasuk Jawa Tengah dan beberapa daerah lain.
Demikian halnya dengan pelanggannya, juga bukan hanya pria-pria kelas atas di Jakarta dan Surabaya. Tak sedikit, pria hidung belang dari daerah lain yang biasa menggunakan para model itu.
"Untuk bisa membooking para model itu, semuanya hanya lewat si germo. Tidak bisa langsung ke modelnya. Kecuali memang sudah sangat kenal,” imbuh Heru.
Selain kelompok model pelacur yang ditangani Andrew, diketahui ada beberapa kelompok serupa lainnnya, yang juga sudah lama beroperasi. Pelacurnya juga sama-sama model dan artis, namun dikelola oleh germo berbeda.
Dalam penyelidikan polisi, satu kelompok dengan kelompok lain biasa berhubungan. Bahkan, mereka ini juga tak jarang bertukar anak buah.
Misalnya, ada pesanan kepada germo A terhadap model yang berstatus anak buah germo B, mereka bisa dikirim sesuai pesanan. Tentunya, ada deal-deal harga dan sebagainya.
Selain kelompok Andrew, Polda Jatim juga sudah menemukan satu kelompok lain. Kabarnya, germo dan seorang anak buah dari kelompok tersebut juga sudah disergap oleh petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.
Penangkapan terhadap germo lain dalam kasus yang sama itu, dilakukan di Jakarta, Jumat (27/6/2014) siang. Selanjutnya, petugas membawa mereka ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan di Polda Jatim.
"Ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya, mohon waktu supaya penyidik melakukan pemeriksaan terlebih dulu,” jawab Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jatim, AKBP Bambang Tjahyo Bewono.
Jumat (27/6/2014) malam, seorang germo dan seorang anak buahnya sudah sampai di Polda Jatim. Keduanya langsung menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidikan Unit Asusila, Subdit Renakta, Ditreskrimum Polda Jatim.
Sumber: tribunnews.com
Jangan Lupa Gabung di Facebook dan Tweeter Sobat Muda yah!
Seperti yang dilakoni APH, seorang model berusia 25 tahun yang rela melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 15 juta untuk sekali kencan.
Ilustrasi |
Apes, baru sekitar lima menit bercumbu di dalam kamar, dia digrebek petugas Unit Asusila, Subdit Renakta (remaja anak dan wanita), Ditreskrimum Polda Jatim.
Model seksi yang mengenakan baju warna pink itupun, langsung digelandang ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan, wanita cantik mengaku ini tidak bekerja sendirian. Ada germo yang bertugas mencari pelanggan, yaitu IA alias Andrew (24) asal Surabaya.
Pria kemayu ini, juga foto model sekaligus berprofesi sebagai presenter tivi dan even organiser. "Si perempuan dan germonya tersebut sudah diamankan, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Jumat (27/6/2014).
APH dan Andrew ditangkap di hotel yang sama. Sebab, saat itu Andrew sedang mengantarkan anak buahnya tersebut ke hotel, untuk menemui seorang tamu yang sudah memesannya.
Selain dua model tersebut, dalam penggerebekan ini polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, uang Rp 15,3 juta, dua blackberry, dan sebuah kondom sisa dipakai.
Dalam perkara ini, tersangka Andrew dijerat dengan pasal 2 Jo Pasal 17 UU No 21 tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia. Dia terancam hukum penjara paling singkat tiga tahun dan denda paling sedikit Rp 120 juta.
Selain APH, Andrew mengaku punya banyak stok model dan artis yang bisa dijual. Mereka itu, kebanyakan temannya sesama model. Sedikitnya ada 25 orang model dan artis, yang biasa biasa dipasarkan oleh Andrew ke pria-pria hidung belang.
“Sejauh ini, yang berhasil diungkap petugas baru satu orang. Namun, dalam pemeriksaan memang diketahui bahwa ada banyak perempuan yang biasa dijual oleh tersangka ini. Penyidik masih berupaya menelusuri dan mendalami perkara ini,” sambung Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Heru Purnomo.
Sebanyak 25 model dan artis yang biasa dijual oleh Andrew ini tarifnya beragam. Yang jelas, paling murah adalah Rp 15 juta. Lainnya, ada yang Rp 17 juta, ada Rp 20 juta, dan ada yang Rp 25 juta untuk sekali kencan.
Diketahui, bisnis haram yang dijalankan oleh pria kemayu ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Dan selama itu, dia sudah punya banyak sekali koleksi model untuk bisa dipasarkan.
Pelanggannya pun sudah cukup banyak. Semuanya kelas atas. Sebagian besar, pelanggannya adalah pengusaha.
Dalam menjalankan bisnisnya, Andrew cukup memanfaatkan facebook dan blackberry. Jika ada pelanggan memesan, Andrew cukup berkomunikasi dengan “anak-anaknya” lewat BBM atau telpon.
Kemudian, ditentukan hotel tempat bertemu, dan gadis-gadis cantik itu meluncur menemui si pemesan.
Sedangkan komunikasi dengan pelanggan. Andrew memanfaatkan FB dan BBM untuk menampilkan foto-foto para model yang biasa dijualnya. Lengkap dengan data diri dan profesinya.
Masalah harga, biasanya ditentukan setelah pelanggan memilih model yang hendak dipesannya. Semakin cantik, semakin seksi, dan semakin terkenal si model itu, harganya pun semakin mahal.
Para model itu kebanyakan berdomisili di Jakarta dan Surabaya tetapi berasal dari berbagai daerah. Termasuk Jawa Tengah dan beberapa daerah lain.
Demikian halnya dengan pelanggannya, juga bukan hanya pria-pria kelas atas di Jakarta dan Surabaya. Tak sedikit, pria hidung belang dari daerah lain yang biasa menggunakan para model itu.
"Untuk bisa membooking para model itu, semuanya hanya lewat si germo. Tidak bisa langsung ke modelnya. Kecuali memang sudah sangat kenal,” imbuh Heru.
Selain kelompok model pelacur yang ditangani Andrew, diketahui ada beberapa kelompok serupa lainnnya, yang juga sudah lama beroperasi. Pelacurnya juga sama-sama model dan artis, namun dikelola oleh germo berbeda.
Dalam penyelidikan polisi, satu kelompok dengan kelompok lain biasa berhubungan. Bahkan, mereka ini juga tak jarang bertukar anak buah.
Misalnya, ada pesanan kepada germo A terhadap model yang berstatus anak buah germo B, mereka bisa dikirim sesuai pesanan. Tentunya, ada deal-deal harga dan sebagainya.
Selain kelompok Andrew, Polda Jatim juga sudah menemukan satu kelompok lain. Kabarnya, germo dan seorang anak buah dari kelompok tersebut juga sudah disergap oleh petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.
Penangkapan terhadap germo lain dalam kasus yang sama itu, dilakukan di Jakarta, Jumat (27/6/2014) siang. Selanjutnya, petugas membawa mereka ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan di Polda Jatim.
"Ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya, mohon waktu supaya penyidik melakukan pemeriksaan terlebih dulu,” jawab Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jatim, AKBP Bambang Tjahyo Bewono.
Jumat (27/6/2014) malam, seorang germo dan seorang anak buahnya sudah sampai di Polda Jatim. Keduanya langsung menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidikan Unit Asusila, Subdit Renakta, Ditreskrimum Polda Jatim.
Sumber: tribunnews.com